Rabu, 26 Agustus 2015

Plt. GUBERNUR RIAU MERESMIKAN KONAS XI KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA PROVINSI RIAU

KONFERENSI NASIONAL XI KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA 
PEKANBARU - PROVINSI RIAU
TANGGAL 22 - 24 NOVEMBER TAHUN 2014

Provinsi Riau merupakan salah satu provinsi yang memiliki karakteristik dengan budaya melayu dan letak yang strategis berada ditengah-tengah pulau Sumatera. Selain itu Provinsi Riau memiliki Rumah Sakit Jiwa yang menjadi rujukan didaerah Provinsi Riau sendiri dan juga provinsi tetangga yaitu Provinsi Kepulauan Riau. Sehingga dengan memiliki letak yang strategis ini tentu juga, akan semakin banyak masalah terkait dengan kesehatan jiwa.  Untuk itu perlu melakukan upaya dalam meningkatkan pelayanan keperawatan kesehatan jiwa. 
Data kesehatan jiwa berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2007 menunjukkan bahwa prevalensi gangguan jiwa bagi penduduk berusia lebih dari 15 tahun di provinsi Riau adalah sebesar 0,1 % dan penduduk dengan Gangguan Mental Emosional sebesar 11,4 %. Berdasarkan data tersebut dapat kita perkirakan pasien gangguan jiwa berat di Provinsi Riau adalah lebih kurang 4760 orang (0,1% dari penduduk usia dewasa Provinsi Riau adalah  4760000 orang). Dari 4760 orang pasien yang mengalami gangguan jiwa yang tersebar tersebut, hanya beberapa orang saja yang mendapatkan perawatan di rumah sakit, selebihnya mungkin saja tidak  mendapatkan perawatan yang sewajarnya atau bahkan dipasung. Estimasi kasus gangguan jiwa yang di pasung adalah 1 % dari jumlah gangguan jiwa (Dirkeswa Kemenkes, 2012) atau sekitar 48 orang pasien yang  dipasung dari 4760 orang penderita gangguan jiwa berat. Angka ini baru perkiraan, mungkin saja lebih dari yang kita perkirakan.
 Pasien yang mengalami gangguan jiwa sangat tergantung dalam memenuhi kebutuhan dasar maupun kebutuhan hidup sehari-hari. Sehingga pasien yang mengalami gangguan jiwa tidak dapat melakukan aktivitas maupun bekerja. Bila dikaitkan dengan beban ekonomis atau potensi ekonomi yang hilang karena gangguan jiwa berat di Provinsi Riau, maka  estimasi potensi ekonomi yang hilang di Riau adalah ± 7,14 Triliun/ bulan (jumlah pasien gangguan jiwa dikalikan dengan Upah minimum regional/ bulan). Kenyataan tersebut merupakan tantangan sekaligus kesempatan bagi petugas kesehatan pada umumnya dan perawat serta perawat yang tergabung dalam Ikatan Perawat Kesehatan Jiwa (IPKJI) pada khususnya untuk meningkatkan pelayanan keperawatan kesehatan jiwa di provinsi Riau sesuai dengan Tema Hari Perawat Sedunia tahun 2014 yaitu Nurses : A force for change –  A Vital resource for health.
Langkah IPKJI yang secara rutin menyelengggarakan Konferensi Nasional (KONAS) memiliki nilai strategis dalam mewujudkan Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa. KONAS telah menjadi suatu forum sharing informasi, inovasi dan edukasi serta komunikasi bagi komunitas keperawatan jiwa di Indonesia yang selanjutnya diharapkan mampu memberikan kontribusi sebesar-besarnya dalam upaya mendukung proram pemerintah membangun dan meningkatkan derajat kesehatan jiwa masyarakat Indonesia.

Sepuluh tahun sejak Konas I yang diadakan di Bogor Tahun 2004, perawat kesehatan jiwa yang tergabung dalam Ikatan Perawat Kesehatan Jiwa Indonesia(IPKJI), sudah melakukan berbagai terobosan dan pengembangan untuk meningkatkan pelayanan keperawatan kesehatan jiwa di Indonesia dengan mengembangkan Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP)di seluruh Rumah Sakit Jiwa di Indonesia, CLMHN di Rumah Sakit Umum dan pengembangan CMHN di Puskesmas agar pelayanan kesehatan jiwa terjangkau oleh seluruh masyarakat sekaligus untuk memenuhi program pemerintah untuk mencapai Indonesia Bebas Pasung. Kenyataan bahwa pentingnya pelayanan keperawatan kesehatan jiwa untuk terus menjadi perhatian, maka Provinsi Riau yang telah diberikan Amanah dan Kehormatan pada tahun 2014 ini menjadi tuan rumah penyelenggara “ KONAS XI Keperawatan Kesehatan Jiwa”,  perlu kiranya diangkat tema yaitu : “Satu Dekade Konas  : Kontribusi Pelayanan Keperawatan Jiwa Dalam Indonesia Bebas Pasung 2014 “


PELAKSANAAN KEGIATAN KONAS

Konferensi Nasional XI Keperawatan Kesehatan jiwa di Provinsi Riau akhirnya berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Jumlah Peserta yang hadir pada pelaksanaan Konas lebih kurang 200 orang. Peserta berasal dari RSJ Seluruh Indonesia, tenaga pendidik dan perawat puskesmas seluruh Indonesia.
Konas XI di Pekanbaru Riau langsung dibuka oleh Plt. Gubernur Riau. Pembukaan Acara juga di hadiri oleh Wakil Walikota Pekanbaru, Direktur Bina Upaya Kesehatan Jiwa dari Kementrian Kesehatan RI, Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Riau, Direktur Rumah Sakit , Pakar Kesehatan Jiwa Prof. Budi Anna Keliat, Ketua PPNI Pusat, Ketua PPNI Provinsi Riau, Seluruh Kepala Institusi Pendidikan dan dan Tamu Undangan lainnya.
Panitia Konas sudah bekerja Keras sejak awal tahun 2014 hingga hari pelaksanaan.
Alhamdulillah Konas berjalan dengan lancar.

SAMPAI JUMPA LAGI PADA KONAS XII KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA DI PONTIANAK TAHUN 2016.


2 komentar:

  1. Mahasiswa Keperawatan Buat Program RW Siaga, Masa Tugas Community Health Nursing 2017 Berakhir

    baca di media online nusantara nusapos.com


    http://riau.nusapos.com/2017-11-06/masa-tugas-community-health-nursing-2017-berakhir

    BalasHapus
  2. Ditambah in jadi RW siaga sehat jiwa dek biar lebih holistik

    BalasHapus