Kamis, 21 Juli 2011

PASIEN RS JIWA TAMPAN MELAKUKAN TERAPI REKREASI KE ALAM MAYANG



Terapi reakreasi ialah suatu bentuk terapi yang mempergunakan media reakresi (bermain, berolahraga, berdarmawisata, menonton TV, dan sebagainnya) dengan tujuan mengurangi ketergantungan emosional dan memperbaiki prilaku melalui diskusi tentang kegiatan reakresi yang telah dilakukan, sehingg perilaku yang baik diulang dan yang buruk dihilangkan.
Yaitu terapi yang menggunakan kegiatan pada waktu luang, dengan tujuan pasien dapat melakukan kegiatan secara konstruktif dan menyenangkan serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial.
Terapi rekreasi membantu untuk menyembuhkan orang dengan cara yang positif dan juga sebagai per umpan balik dari pasien dan penelitian, orang-orang yang menggunakan terapi ini jarang depresi atau stres karena penyakit mereka.

MAFAAT TERAPI REKREASI
Adapun manfaat dari terapi rekreasi khususnya untuk klien dengan gangguan jiwa antara lain :
1. Perkembangan dan pemeliharaan kekuatan, ketahanan, toleransi kerja, dan koordinasi.
2. Mempraktekkan pengguna gerakan volunteer maupun refleks dalam tugas/kagiatan terarah.
3. Untuk mengeksplorasi potensi yang bersifat vocational atau melatih skill yang dibutuhkan dalam   penyesuaian kerja.
4. Meningkatkan fungsi sensasi, persepsi dan cognisi.
5. Meningkatkan keterampilan  sosialisasi serta pengembangan emosi.

         Pada tanggal 21 juli 2011, Rehabilitasi RS Jiwa Tampan Provinsi Riau, membawa pasien RS Jiwa Tampan untuk rekreasi ke Alam mayang.  Kegiatan ini di ikuti oleh 25 pasien yaitu 20 pasien laki-laki dan 5 pasien perempuan. Kriteria pasien yang ikut adalah pasien yang sudah tenang dan kooperatif. Acara berlangsung dari jam 10.00 - jam 12.00 wib. Kegiatan dihadiri oleh Direktur Utama, dr.H.Mursal Amir, Direktur Medik dan keperawatan, Ibu Nunik S, Kepala Bidang Keperawatan, Ibu Mimi Y , Dr Andriza, Perawat dan beberapa staf lain di lingkungan RS Jiwa Tampan

         Kegiatan berlangsung dengan lancar. Pasien tampak gembira mengikuti kegiatan yang dilaksanakan seperti, lomba joget balon, main bola pakai sarung, dan lomba bakiak. pasien juga diberi kesempatan untuk menampilkan bakat seninya dalam bernyanyi. semua pasien mendapatkan hadiah atas kemampuan mereka mengexpresikan perasaan dan ketrampilan. Acara diakhiri dengan makan bersama. 

Senin, 04 Juli 2011

JANGAN GENGSI MENGUCAPKAN KATA " MAAF"

Bahasa Arab memiliki sejumlah kata yang representatif untuk kata maaf. Kata Arab al-’afw yang lazim digunakan untuk permintaan maaf, secara harafiah bermakna ‘menghapus’ dan ‘melupakan’. Jika anda menggunakan kata al-’afw ini, maka tersirat dalam pikiran anda keinginan untuk menghapus luka atau kecewa dihati karena pernah disakiti, misalnya. Pada tahap ini anda baru sampai pada tahap yang pasif. Anda baru menhan gejolak hati anda atas apa yang anda alami, maaf anda baru sampai pada menghapus tulisan, tetapi masih meninggalkan bekas hapusan.
Lebih tinggi dari kata itu adalah kata al-shafth yang secara harafiah  berarti kelapangan dada. Jika sikap maaf anda sudah sampai pada tingkat “kelapangan dada”, maka ibarat kertas, anda tidak lagi sekedar menghapus tulisan, tetapi anda membuka lembaran baru yang lebih luas dan lapang untuk ditulisi. Anda memandang jauh kedepan, membuka pikiran dan mata hati anda untuk sesuatu yang baru yang akan terjadi.
Dari kata ini terbentuk kata lain, seperti shafhah (‘lembaran’) dan mushafahah (‘ berjabat tangan’). Alangkah baiknya jika dua orang yang bermaafan itu berjabat tangan sebagai tanda memulai hubungan yang baru. Namun, jika berjauhan atau susah untuk bersua, SMS bisa jadi alternatif.

Mulut kadang salah berucap, hati kadang salah menduga, tingkah mungkin kurang berkenan. Mohon          dibukakan pintu maaf agar kami dapat menjemput berkah Ramadhan”.
Tatkala seseorang meminta maaf, itu artinya dia sudah melewati tahap tersulit dalam dirinya, yakni menaklukkan ego, rasa tinggi hati, sifat dendam yang merusak diri dan kesempitan berpikir yang merampas kejernihan pikiran. Ketika kulit otak kita (pusat rasionalitas manusia) berhasil mengontrol sistim limbik (pusat emosi manusia), ketika itu kita dapat hidup secara baik.
Hanya mereka yang penuh kelapangan dada bakal hidup dalam ketenangan yang tiada terkira.
MAAF, MEN !