KONFERENSI NASIONAL XI KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
PEKANBARU - PROVINSI RIAU
TANGGAL 22 - 24 NOVEMBER TAHUN 2014
Provinsi Riau
merupakan salah satu provinsi yang memiliki karakteristik dengan budaya melayu
dan letak yang strategis berada ditengah-tengah pulau Sumatera. Selain itu
Provinsi Riau memiliki Rumah Sakit Jiwa yang menjadi rujukan didaerah Provinsi
Riau sendiri dan juga provinsi tetangga yaitu Provinsi Kepulauan Riau. Sehingga
dengan memiliki letak yang strategis ini tentu juga, akan semakin banyak
masalah terkait dengan kesehatan jiwa.
Untuk itu perlu melakukan upaya dalam meningkatkan pelayanan keperawatan
kesehatan jiwa.
Data kesehatan jiwa berdasarkan Riset
Kesehatan Dasar 2007 menunjukkan bahwa prevalensi gangguan jiwa bagi penduduk
berusia lebih dari 15 tahun di provinsi Riau adalah sebesar 0,1 % dan penduduk
dengan Gangguan Mental Emosional sebesar 11,4 %. Berdasarkan data tersebut dapat kita perkirakan pasien gangguan jiwa
berat di Provinsi Riau adalah lebih kurang 4760 orang (0,1% dari
penduduk usia dewasa Provinsi Riau adalah 4760000 orang). Dari 4760 orang pasien yang mengalami gangguan jiwa yang tersebar
tersebut, hanya beberapa orang saja yang mendapatkan perawatan di rumah sakit,
selebihnya mungkin saja tidak
mendapatkan perawatan yang sewajarnya atau bahkan dipasung. Estimasi
kasus gangguan jiwa yang di pasung adalah 1 % dari jumlah gangguan jiwa
(Dirkeswa Kemenkes, 2012) atau sekitar
48 orang pasien yang dipasung dari 4760 orang penderita gangguan jiwa berat. Angka ini baru perkiraan, mungkin
saja lebih dari yang kita perkirakan.
Pasien yang
mengalami gangguan jiwa sangat tergantung dalam memenuhi kebutuhan dasar maupun
kebutuhan hidup sehari-hari. Sehingga pasien yang mengalami gangguan jiwa tidak
dapat melakukan aktivitas maupun bekerja. Bila dikaitkan dengan beban ekonomis atau potensi ekonomi
yang hilang karena gangguan jiwa berat di Provinsi Riau, maka estimasi
potensi ekonomi yang hilang di Riau adalah ±
7,14 Triliun/ bulan (jumlah pasien
gangguan jiwa dikalikan dengan Upah minimum regional/ bulan). Kenyataan
tersebut merupakan tantangan
sekaligus kesempatan bagi petugas kesehatan pada umumnya dan perawat serta
perawat yang tergabung dalam Ikatan Perawat Kesehatan Jiwa (IPKJI) pada
khususnya untuk meningkatkan pelayanan keperawatan kesehatan jiwa di provinsi
Riau sesuai dengan Tema Hari Perawat Sedunia tahun 2014 yaitu Nurses : A force for change – A Vital resource for health.
Langkah
IPKJI yang secara rutin menyelengggarakan Konferensi Nasional (KONAS) memiliki
nilai strategis dalam mewujudkan Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa. KONAS telah
menjadi suatu forum sharing informasi, inovasi dan edukasi serta komunikasi
bagi komunitas keperawatan jiwa di Indonesia yang selanjutnya diharapkan mampu
memberikan kontribusi sebesar-besarnya dalam upaya mendukung proram pemerintah
membangun dan meningkatkan derajat kesehatan jiwa masyarakat Indonesia.
Sepuluh
tahun sejak Konas I yang diadakan di Bogor Tahun 2004, perawat kesehatan jiwa
yang tergabung dalam Ikatan Perawat Kesehatan Jiwa Indonesia(IPKJI), sudah
melakukan berbagai terobosan dan pengembangan untuk meningkatkan pelayanan
keperawatan kesehatan jiwa di Indonesia dengan mengembangkan Model Praktik
Keperawatan Profesional (MPKP)di seluruh Rumah Sakit Jiwa di Indonesia, CLMHN
di Rumah Sakit Umum dan pengembangan CMHN di Puskesmas agar pelayanan kesehatan
jiwa terjangkau oleh seluruh masyarakat sekaligus untuk memenuhi program
pemerintah untuk mencapai Indonesia Bebas Pasung. Kenyataan bahwa pentingnya
pelayanan keperawatan kesehatan jiwa untuk terus menjadi perhatian, maka
Provinsi Riau yang telah diberikan Amanah dan Kehormatan pada tahun 2014 ini
menjadi tuan rumah penyelenggara “ KONAS XI Keperawatan Kesehatan Jiwa”, perlu kiranya diangkat tema yaitu : “Satu
Dekade Konas : Kontribusi Pelayanan
Keperawatan Jiwa Dalam Indonesia Bebas Pasung 2014 “
Konferensi Nasional XI Keperawatan Kesehatan jiwa di Provinsi Riau akhirnya berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Jumlah Peserta yang hadir pada pelaksanaan Konas lebih kurang 200 orang. Peserta berasal dari RSJ Seluruh Indonesia, tenaga pendidik dan perawat puskesmas seluruh Indonesia.
Konas XI di Pekanbaru Riau langsung dibuka oleh Plt. Gubernur Riau. Pembukaan Acara juga di hadiri oleh Wakil Walikota Pekanbaru, Direktur Bina Upaya Kesehatan Jiwa dari Kementrian Kesehatan RI, Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Riau, Direktur Rumah Sakit , Pakar Kesehatan Jiwa Prof. Budi Anna Keliat, Ketua PPNI Pusat, Ketua PPNI Provinsi Riau, Seluruh Kepala Institusi Pendidikan dan dan Tamu Undangan lainnya.
Panitia Konas sudah bekerja Keras sejak awal tahun 2014 hingga hari pelaksanaan.
Alhamdulillah Konas berjalan dengan lancar.
SAMPAI JUMPA LAGI PADA KONAS XII KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA DI PONTIANAK TAHUN 2016.
Alhamdulillah Konas berjalan dengan lancar.
SAMPAI JUMPA LAGI PADA KONAS XII KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA DI PONTIANAK TAHUN 2016.