Minggu, 24 Juni 2012

 TERAPI KEJANG LISTRIK


Nn. A sudah 2 minggu dirawat. Wajahnya masih tampak sedih, tidak mau bicara, malas bersosialisasi dengan orang lain, banyak tidur, kadang- kadang menolak makan dan minum obat. Terapi obat-obatan tidak membuat Nn. A untuk tersenyum atau bicara. Dengan pertimbangan yang matang, pemeriksaan fisik dan konsultasi dengan dengan dokter spesialis penyakit dalam akhirnya psikiater memutuskan untuk melakukan Terapi Kejang Listrik atau dikenal dengan Elektro Konvulsive Therapy (ECT).
Alhamdulillah satu kali ECT, kondisi Nn. A mengalami perubahan yang signifikan. Nn. A mulai mau bicara, minta minum pada perawat, bisa tersenyum dan mengatakan mau mandi. ECT kedua, Nn. A mulai  minta mukena mau sholat, makan dan mau minum obat. ECT ketiga klien sudah mau bersosialisasi dengan klien lain dan mau melakukan aktifitas di ruangan.

Apa itu ECT
Elektro Konvulsif Terapi (ECT) adalah salah satu pengobatan fisik dengan menggunakan arus listrik melalui elektroda dengan voltase diatur dari tingkat terendah yang akan menghasilkan efek terapi.
Indikasi Dilakukannya ECT
ECT boleh diberikan kepada pasien dengan :
-  Depresi berat: termasuk depresi involutif (pd usia lanjut)
-   Gangguan bipolar
-   Schizophrenia , terutama :
Tipe katatonik
Tipe schizoafektif Akut